Selasa, 20 Januari 2015

Sejarah Payung Teduh

Payung Teduh lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong bersama di kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia,  mereka adalah Is dan Comi  yang senang bermain musik bersama di kantin, selasar gedung kampus, tepi danau hingga event – event di luar kampus. Secara tidak sadar kebersamaan mereka dalam bermain musik telah menguatkan karakter bermusik mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan mereka bermain musik bersama. 
Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is dan Comi, sadar akan eksplorasi bunyi dan performa panggung pada tahun 2008 Payung teduh mengajak Cito untuk bergabung bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan sebagai guitalele player pada tahun 2010. Angin Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita Tentang Gunung dan Laut, serta karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah' dan Malam. Dan pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis dipenghujung 2010.

Musik yang dimainkan oleh Payung Teduh  tidak memiliki batasan tersendiri,  musik yang dimainkan oleh Payung Teduh yaitu musik Payung Teduh itu sendiri. Pada album pertama ini bisa dibilang karakter musik yang dibawakan seperti musik di era golden 60’s dengan  balutan keroncong dan jazz. Dan jika ditanya jenis musik apa yang diusung oleh Payung Teduh, maka Payung Teduh menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar. Dalam pengertian bahwa payung teduh tidak akan hanya berhenti di satu gendre tertentu, namun yang pasti tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka miliki.

Sejarah Fc Barcelona

Fútbol Club Barcelona, juga dikenal sebagai Barcelona atau Barça, adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Barcelona, Katalonia, Spanyol.

Didirikan pada tahun 1899 oleh sekelompok Swiss, Inggris dan Catalan, pemain yang dipimpin oleh Joan Gamper, klub telah menjadi simbol budaya Catalan dan Catalanism, maka motto "Més que un club" (Lebih dari klub). Tidak seperti banyak klub sepak bola lainnya, para pendukung memiliki dan mengoperasikan Barcelona. Ini adalah klub sepakbola kedua terkaya di dunia dalam hal pendapatan, dengan omset tahunan sebesar $ 613.000.000 dan ketiga yang paling berharga, senilai $ 2,6 miliar. lagu kebangsaan resmi Barcelona adalah "Cant del Barça", yang ditulis oleh Jaume Picas dan Josep Maria Espinas.

Klub ini masuk menjadi peserta Primera División (Divisi Utama) sejak tahun 1928, dan bersama-sama Real Madrid dan Athletic Bilbao menjadi tim yang tak pernah terdegradasi ke Segunda División (Divisi Dua). Klub ini juga menjadi klub yang menjuarai liga Spanyol pertama kali. Dengan persembahan 21 gelar Liga Spanyol, 25 gelar Copa del Rey, 10 gelar Piala Super Spanyol, 4 gelar Liga Champions Eropa, 4 gelar Piala UEFA, 4 gelar Piala Super Eropa, FC Barcelona menjadi salah satu tim tersukses di Spanyol, Eropa, dan dunia. Bukti paling nyata ketika pada tahun 2009 FC Barcelona berhasil menjadi klub Spanyol pertama yang berhasil meraih gelar Treble (juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions). Dilanjutkan dengan raihan gelar Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan FIFA Club World Cup untuk melengkapi raihan gelarnya menjadi Sextuples. Barcelona merupakan klub sepak bola pertama di dunia yang melakukan raihan ini. Fans Barca juga sering dipanggil Culés.

Barcelona adalah salah satu tim yang paling didukung di dunia, dan memiliki fanbase terbesar di antara semua tim olahraga besar di semua jaringan sosial (dengan lebih dari 47 juta fans di Facebook, sekitar 10 juta pengikut di Twitter, dan lebih dari 6 juta di Google+). Pemain Barca ini telah memenangkan catatan jumlah penghargaan Ballon d'Or (10), serta catatan jumlah penghargaan FIFA World Player of the Year (7). Pada tahun 2010, klub membuat sejarah ketika tiga pemain yang datang melalui akademi nya (Messi, Iniesta & Xavi) terpilih sebagai tiga pemain terbaik di dunia, setelah mengantongi tempat teratas di FIFA Ballon d'Or, prestasi belum pernah terjadi sebelumnya untuk pemain dari sekolah sepak bola yang sama.